Kamis, 23 Juli 2009

Ekonomi Budaya




Warga di lereng Gunung Agung sisi utara(wilayah Kecamatan Kubu) mulai menikmati fasilitas jalan untuk mengangkut hasil panen di lahan pertanian mereka. Penduduk di daerah tandus penghasil biji mete ini mengangkutnya dengan nyuun(menjunjung) dengan kepala mereka. Meski cukup melelahkan karena harus menempuh jarak lumayan jauh ditambah sturktur jalan menanjak dan sinar mentari yang semakin menyengat, seuntai senyum nampak di raut wajah mensyukuri anugerah Yang Kuasa. Munti Gunung(23/7)























Lintas Kriminal


Siswa SMA 2 Amlapura Nekat Gantung Diri

Kematian tragis salah seorang siswa SMA 2 Amlapura, Ida Made Suardana (16tahun) di gubuk dekat rumah pamannya di Subak Camplung, Lingkungan Pekarangan, Temega, sekitar pukul 08.00 menambah deretang angka kasus gantung diri di karangasem. Warga Banjar Temega, Kelurahan Padangkerta, Karangasem Kota, termasuk siswa dan guru-guru SMAN 2 Amlapura, dibuat geger. Polisi masih memperdalam penyelidikan. Dan, yang jelas, orang tua korban yang bekerja sebagai sopir mobil bak terbuka sangat terpukul atas kejadian tersebut. Polisi maupun pihak keluarga belum bisa memastikan alasan kenekatan korban. Belakangan berkembang dugaan bahwa siswa kelas I, itu nekat gantung diri karena tertekan oleh didikan orang tuanya. Dugaan itu muncul dari prilaku korban yang belakangan sering menginap di rumah pamannya Ida Nyoman Dauh (45), masih di Lingkungan Pekarangan.
Pagi kemarin, sekitar pukul 05.00, menurut Dauh, korban pamit untuk buang air besar di kali tak jauh dari rumah. Saksi Komang Tunas (42) yang pertama kali mengetahui kejadian tragis tersebut, sekitar pukul 08.00,(23/7). Anggota Polri tersebut hendak mengambil cangkul dalam gubuk di sawah milik Gede Merta (34). Korban saat ditemukan mengenakan baju kaos putih dan celana pendek hitam dalam kondisi tergantung tak bernyawa. Lehernya terjerat tali rapia hijau yang diikatkan di kayu penyangga gubuk. Selain bekas jeratan di leher, tak ditemukan adanya unsur kekerasan pada tubuh siswa malang tersebut. ”Penyebab kematian korban masih kami selidiki, dugaan sementara, kasus ini murni gantung diri,”ujar Pahumas Polres Karangasem Syamsul Hayat seijin Kpolres Amur Candra JB.







Giliran Wanita Gila Mengamuk

Selang sehari kasus Muhammad Syawal (34), Warga Lingkungan Telaga Mas, Subagan, Karangasem, yang kesetanan membabat lima orang tetangganya menggunakan pedang, setelah bangun dari tidur siang. Hingga mengakibatkan dua korban harus dilarikan ke RS Sanglah karena lukanya cukup serius, kejadian tak kalah membuat heboh warga Jalan Jendral Sudirman Amlapura dan masyarakat yang kebetulan melintas kembali terjadi. Jika Aksi nekat Muhamad Syawal, pedagang tas kresek mengakibatkan Lima warga yang menjadi korban masing-masing Jumadi (50) mengalami luka di tangan dan punggung, Ranisah alis Mariam (45) luka di pantat dan tangan, Asnawi (50) luka di pundak dan kepala, Sahyadi (55) luka di telinga dan Tarmizi luka di perut. Jumadi dan Sahyadi dirujuk ke RS Sanglah, sedangkan yang lainnya sudah pulang dari RS Karangasem.
Ulah seorang wanita yang mengalami gangguan jiwa membuat petugas Polres Karangasem dan Polsektif Karangasem kebingungan, Kamis (23/7) kemarin. Wanita yang diduga gila itu bernama Ni Nyoman Sudanti (40 tahun). Aksi Perempuan paruh baya itu sempat menggemparkan warga di seputaran Jalan Sudirman tersebut tepatnya terjadi di depan Hotel Ganitri Oka Inn, sekitar pukul 12.30. berlangsung hampir selama satu jam. Arus lalu lintas di jalur padat penduduk itu juga sempat macet.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelumnya Sudanti yang asal Desa Timbrah, Karangasem Kota itu berjalan dari arah barat, menyusuri kawasan Jalan Sudirman. Setibanya di TKP, wanita bertubuh kurus itu mendadak histeris yang karuan saja mengundang perhatian banyak orang. Dasar orang gila, bukannya malu, ditonton banyak orang malah membuat Sudanti makin berulah. Aksinya diawali dengan menaiki mobil patroli petugas Polres Karangasem sambil berteriak mengancam siapa saja berniat menangkapnya. Dia berusaha mengejar orang yang ada didepannya hingga lari pontang-panting ke badan jalan. Untuk mencegah Sudanti makin brutal dan membuat masalah di jalan raya, petugas partroli dari Sat Lantas Polres Karangasem yang kemudian datang ke lokasi kejadian bersama petugas Polsektif Karangasem, menggiring Sudanti ke halaman Hotel Ganitri Oka Inn yang berjarak 5 meter dari jalan raya. “Kami akan membawa Sudanti ke RSJ Bangli,” terang Kasat Reskrim AKP Nandang Irwanto seijin Kapolres AKBP Amur Chandra JB. Sampai sore kemarin Sudanti masih diamankan di Mapolres Karangasem. Kasat Reskirim mengatakan hal itu dilakukan untuk membantu beban keluarga serta menghindarkan kejadian serupa.

Ekonomi Budaya


Ada foto………..(rah. Semen milik KKM)
Membeku, ratusan sak semen milik KKM teronggok di depan stokies areal pasar Karang Sokong==

Barang Banyak Rusak
Stokies Dibuka Pertengahan Agustus

Amlapura(Bisnis Bali)
Setelah hampir lima bulan tidak beroperasi barang-barang milik KKM seperti sembako, makanan ringan dan semen mulai rusak. Bahkan beberapa ton beras dan ratusan sak semen tidak bisa dimanfaatkan.”Kami masih melakukan pendataan aset dan memilah barang yang sudah tidak bisa dipakai lagi,”ujar Ketua KKM, I Nyoman Suardana usai mengecek barang di 3 kantor Cabang KKM (Manggis, Selat dan Bebandem), (23/7) kemarin. Disebutkan banyak barang milik KKM yang sudah kedaluawarsa. Barang-barang seperti ratusan sak semen yang kndisinya sudah membeku teronggok di areal pasar Karang Sokong, minuman dan makanan ringan, susu dan kosmetik serta beras rencananya akan dibuang, sementara sisanya yang masih bisa dimanfaatkan akan dilelang dengan harga murah. Setelah melakukan pendataan pihaknya mengaku akan membuka kembali stokies dan swalayan pertengahan bulan Agustus mendatang. Nantinya nasabah yang mencairkan uangnya akan diberikan kesempatan berbelanja. Soal kelangsungan usaha KKM Suardana mengaku optimis, dengan tawaran sejumlah Bank dan lembaga keuangan lainnya sebagai solusi permodalan ditambah tabungan nasabah yang masuk menjadi anggota baru akan mampu menggerakan program yang sudah direncanakan sebelumnya.”Seorang enterpreneur tidak boleh pesimis, dengan modal dan kerja keras pasti bisa,”ucapnya. Sementara untuk mengurangi beban operasional pihaknya mengaku belum ada niat untuk merekrut karyawan baru tetapi memaksimalkan sekitar 119 tenaga yang dipekerjakan sebelumnya. Sedang tiga tim khusus yang dibentuk terus berupaya melakukan pembenahan dalam masa pemulihan hingga 6 bulan kedepan. Sementara anggota Badan Pengawas yang juga anggota Pansus DPRD I Gusti Lanang Ngurah berharap semua pihak memberikan kesempatan kepada KKM untuk menjalankan programnya sebatas tidak melanggar aturan. “KKM juga harus berhitung, soal kondisi nasabah, jangan sampai dampak sosial berbuntut masalah pidana,”tegasnya.(rah)


Karang Taruna Yoana Karya Dinilai Tim Propinsi

Setelah melalui seleksi ketat di tingkat Kabupaten, Karang Taruna (KT) Yoana Karya, Kecamatan Abang terpilih sebagai duta Karangasem. Tim penilai lomba karang taruna tingkar Propinsi Bali, Kamis (23/7) diketuai Kadis Sosial Bali, Drs. I Nyoman Puasha Aryana, M.Si. mengamati
Unsur-unsur yang menjadi objek penilaian di antaranya kondisi keoorganisasian, aktivitas fisik berupa pameran maupun peragaan. Khusus untuk penilaian pameran, KT Yoana Karya menampilkan beragam hasil kerajinan tangan seperti bokor berbahan batok kelapa.
Ketua KT Yoana Karya, Ida Made Basmadi, melaporkan, organisasi kepemudaan yang dipimpinnya terdiri dari 1.689 anggota. Dalam melaksanakan fungsinya, karang taruna dibagi dalam seksi-seksi antara lain seksi organisasi, pelayanan sosial dan pengabdian masyarakat, seksi ekonmis produktif hingga seksi lingkungan hidup. Sementara Bupati Karangasem Wayan Geredeg, dalam kesempatan tersebut mengatakan, karang taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda yang bergerak di bidang kesejahteraan sosial sebagai mitra kerja pemerintah.

Ekonomi Budaya


Ada foto……….(rah. Nasabah antrean KKM)
==Bergurau, nasabah yang antri giliran mencairkan uangnya, menyempatkan diri bergurau dengan karyawan KKM sekedar menghilangkan penat==


Fokus pengembalian Uang Nasabah
KKM Rekrut Warga Karangasem Masuk Anggota

Amlapura(Bisnis Bali)
Keinginan nasabah untuk segera mencairkan uangnya kembali tampak dari antrian panjang di Gedung KKM. Setelah pencairan dimulai (16/7) lalu, setiap hari ratusan nasabah antri menunggu giliran untuk menukarkan aplikasinya, sementara ratusan lainnya berjubel melakukan pendaftaran ulang sesuai jadwal yang diumumkan pihak menejemen KKM. Tawaran untuk menjadi anggota baru oleh sebagian nasabah nampaknya menjadi pemikiran lain. Kondisi keuangan keluarga dan kelanjutan usaha koperasi dengan puluhan ribu nasabah itu sepertinya masih menjadi bahan pertimbangan bagi mereka. Meski pihak menejemen terus meyakinkan bahwa sudah banyak yang ikut menjadi anggota baru. Bahkan ada yang kembali menyimpan uangnya dalam bentuk simpanan sukarela dengan nilai hingga ratusan juta rupiah. Malah bekas ketua sekaligus pendiri KKM, I Gede Putu Kertiya mengatakan ada nasabah yang menaruh uangnya untuk dijadikan modal KKM hingga milyaran rupiah.”Ada nasabah yang hanya menarik uangnya Rp 200 juta dari Rp 1,2 Milyar di KKM,”ujar Kertiya belum lama ini sembari menyebut respon nasabah untuk masuk menjadi anggota baru berkisar hingga 60 persen. Sementara beberapa nasabah yang ditemui usai mencairkan aplikasinya mengaku masih pikir-pikir dengan alasan ada aplikasi yang belum dicairkan. Sedang beberapa diantaranya mengaku siap menjadi anggota baru setelah dana diatas 10 juta dicairkan.”Nanti kalau dana diatas 10 juta cair, rencananya disisakan sedikit untuk mendaftar jadi anggota,”kata I Made Rangki, salah satu nasabah. Rangki beralasan syarat menjadi anggota baru dengan membayar simpanan pokok Rp 2 juta dan simpanan wajib 240 per tahun nilainya cukup tinggi, sedang dirinya saat ini masih menanggung utang, karena uang yang diinvest sebelumnya hasil pinjaman. Menyinggung soal perekrutan anggota baru ketua KKM yang baru I Nyoman Suardana menerangkan pihaknya tetap memberikan kesempatan kepada nasabah terutama warga Karangasem, atau warga lain yang berdomisili di Karangasem untuk mendaftar menjadi anggota.”Keinginan kami mengajak warga Karangasem membangun daerahnya, meski saat ini tinggal di luar daerah,”ujarnya. Menurut Suardana selang beberapa hari sudah ada ratusan nasabah yang mengajukan diri menjadi anggota baru dengan aset berkisar 20 sampai 100 juta rupiah. Pengurus KKM, I Made Mintaka menambahkan tidak dicabutnya badan hukum dan ijin usaha KKM dan tidak dijalankannya program cavital investmen sesuai hasil rapat pengurus luar biasa(24/4) lalu memberi peluang untuk mengubah status nasabah menjadi anggota koperasi. “Posisi nasabah di break down menjadi anggota, sedang investasinya diubah menjadi tabungan koperasi itupun berdasarkan keinginan nasabah dengan disertai hak dan kewajibannya,”kata Mintaka. Disebutkan beberapa hak nasabah seperti hak suara, mendapat SHU atau bunga dari tabungan berjangka, sementara mereka diwajibkan membayar simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai persyaratan menjadi anggota.(rah)

Rabu, 22 Juli 2009

Topeng Tua








Orang tua atau yang dituakan selain umur juga pengalamannya. Orang tua wujud kebijaksanaan. Topeng tua kadang ditarikan ana-anak, remaja bahkan orang tua. Tapi kebijaksanaan topeng tua belum ada yang menyamai. Sidakarya 22/7/2009

Ngaben Bikul


Warga petani di Ababai, Abang punya tradisi unik"Ngaben Bikul". Ketika hama bikul(tikus) merajalela mereka melakukan upacara pengabenan, layaknya prosesi upacara pada warga yang meninggal dunia. Pertengahan April 2009 dibantu petugas Penyuluh pertanian, warga setempat memburu tikus untuk diabenkan.

berita 22/7







foto kiri, nasabah kkm
foto kanan, Pahumas Polres Karangasem AKP Syamsul Hayat
Antisifasi Teror Bom, Aparat Perketat Pintu Masuk
Beredarnya isu, orang mencurigakan masuk Bali lewat Bandara Ngurah Rai, Denpasar membuat aparat penegak keamanan di Karangasem semakin berhati-hati. Tidak mau kecolongan, Polres Karangasem menggelar pengamanan ekstra ketat dengan merazia kendaraan yang masuk ke Karangasem di pintu masuk dan jalan utama Yeh Malet- Amlapura. Pahumas AKP Syamsul Hayat seijin Kapolres AKBP Amur Candra Juli Buana, Rabu (22/7) mengatakan operasi antisifasi masuknya teroris ke Karangasem telah mulai dilakukan sejak 18 Juli lalu. Operasi yang digelar pukul 21.00 wita hingga pukul 02.00 wita dinihari itu dipimpin langsung Kapolres Karangasem AKBP Amur Candra Juli Buana. ’’Sejak tanggal 21 Juli kemarin, operasi ditingkatkan menjadi dua kali yakni pukul 21.00 hingga pukul 02.00 dinihari,”jelasnya. Selain itu kata Syamsul Hayat operasi subuh juga digelar mulai pukul 03.00 wita. Lanjut Syamsul Hayat operasi Kontijensi mengantisipasi aksi teroris yang digelar, melibatkan empat Polres yakni Polres Karangasem yang merupakan pintu masuk Timur Bali, Polres Jembrana pintu masuk Barat dan Polres Badung serta Poltabes Denpasar. Disebutkan operasi pengamanan di perbatasan Karangasem-Klungkung terdiri dari semua fungsi Polres Karangasem, menyasar orang, kendaraan, bahan peledak, senjata tajam dan senjata api. “Dalam sepekan terakhir kami belum menemukan sesuatu yang mencurigakan,”tegasnya. Sementara untuk pengamanan di pintu masuk Padang Bai, Polisi asal Bandung ini menyebutkan Polres semakin memperketat pengawasan dengan menambah jumlah personil. Sedikitnya 30 anggota Dalmas, dibantu satuan Reserse dan intel serta aparat KP3 Padang Bai disiagakan untuk melakukan pemeriksaan identitas penumpang yang datang maupun yang akan meninggalkan Bali. (rah)


Harga Ayam Afkiran Anjlok
Peternak Harap Teknologi Maju
Peternak ayam petelur di Karangasem kelimpungan. Kenaikan harga pakan yang tidak dibarengi dengan peningkatan produksi membuat mereka kesulitan. Selain harga telur yang kurang setabil, nilai jual ayam yang tidak bisa berproduksi(afkir) merosot tajam. Sementara ancaman penyakit ternak seperti Flu burung dan Flu babi yang terus membayangi semakin membuat mereka khawatir akan penularannya kepada manusia.”Sistem konvensional dengan tenaga manusia rawan penularan penyakit,”ujar I Wayan Subur. Pemilik sekitar 8 ribu ayam petelur jenis ras, asal Manggis ini mengatakan masyarakat peternak yang memiliki ayam dibawah 10 ribu ekor rata-rata terancam gulung tikar. Kondisi tersebut akibat lonjakan harga pakan pelet dan konsentrat. Dikatakan sejak dua bulan terakhir peningkatannya sampai 3 kali. Jika sebelumnya harga konsentrat dari pabrik Rp 263 ribu/sak saat ini harganya mencapai 272 ribu/sak isian 50 kilogram. Ironisnya peningkatan harga pakan ternyata tidak dibarengi dengan harga jual ayam afkiran. Biasanya lanjut Subur, setelah tidak mampu bertelor peternak melego ayam tersebut, diganti dengan induk baru. Namun harapan untuk mengembalikan modal dengan menjual ayam-ayam afkiran terbentur anjloknya harga unggas tersebut dipasaran.”Kalau dulu laku Rp 25 ribu seekor, sekarang paling banter Rp 18 ribu perekornya, itupun ayam yang gemuk dan sehat,”tambahnya. Sedang untuk ayam yang lumpuh atau kurus kata Subur bahkan dijual setengah harga. Dia sendiri mengaku bingung untuk melanjutkan usaha ternak yang sudah dilakoni sejak lima tahun itu karena jika dilanjutkan menurutnya pasti akan merugi. Uangkapan senada disampaikan Mangku Ketut Sumantara. Pemilik 6 rbu ekor ayam ini merasa sistem ternak secara manual, menggunakan tenaga manusia hasilnya kurang maksimal. Alasanya ketika berniat untuk meningkatkan produksi dengan melakukan pembinaan pada tenaga kerja, ancaman penularan penyakit unggas membuat mereka semakin khawatir. “Menggaji tenaga dengan standar UMR kami para peternak belum mampu, sementara resiko dari segi kesehatan tinggi,”ujarnya. Dia berharap kedepan ada trobosan baru bagi peternak untuk mengurangi penggunaan tenaga manusia pada sektor peternakan. “Mudah-mudahan nanti ada mesin untuk mengantikan tenaga kerja manusia, untuk mengurangi resiko penyakit menular oleh hewan ternak,”harapnya.(rah)

Sekda Ancam Pegawai Malas
Tunda ULP Dan Gaji Berkala
Kesal dengan absen apel pagi jajaran pegawai dilingkungan setda yang masih saja ada absen karena alasan ijin, Sekkab Karangasem Drs. I Nengah Sudarsa, M.Si mengultimatum para Pimpinan SKPD untuk menunda kenaikan Gaji Berkala dan mencermati pemberian Uang Lauk Pauk (ULP) anak buahnya. Sudarsa menegaskan jika berturut-turut 3 kali absen tidak apel dengan alasan ijin pegawai bersangkutan akan dikenakan sangsi. Sekda mengingatkan seluruh pimpinan unit tidak ewuh pakewuh dalan menegur dan mendisplinkan staf. “Sesuai aturan PP 30 manakala kedisiplinan PNS sudah melorot keluar dari ketentuan, maka sangsi yang ada segera dapat diterapkan,”ujarnya saat memimpin apel pagi PNS di lingkungan Setda belum lama ini. Dia menginginkan PNS di jajaran setda dapat menjadi contoh dalam penegakan disiplin (GDN). Menurutnya budaya disiplin kerja dikalangan PNS, mempertebal jiwa korsa, loyalitas dan dedikasi sebagai aratur negara sebagai faktor utama dalam menciptakan kinerja optimal dan profesional. Diharapkan PNS tidak hanya menuntut hak untuk memperoleh kesejahteraan yang layak, tetapi lebih dahulu dapat menunjukkan kinerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi. Sudarsa mengintruksikan Asisten III untuk melakukan ceking kehadiran PNS setiap kali dilakukan apel pagi maupun siang. Dari sekitar 264 orang jumlah PNS dilingkungan Setda Kab Karangasem yang harus hadir apel pagi jam 07.00 di halaman Wantilan, saat apel pagi (22/7) kemarin PNS yang tidak apel pagi berjumlah 29 orang dengan alasan ijin, dinas, cuti dan sakit. Pengecekan satu-persatu setiap pagi yang dilakukan Satpol PP ternyata belum dapat menjamin kehadiran 100 % mengingat kondisi seluruh PNS tidak sama terutama karena alasan sakit, dinas maupun tugas belajar.(rah)

Kantongi Nilai Raport 97,94 Persen LPD Pesedahan Sehat
LPD Pesedahan mencatatkan nilai score 97,94 % dengan katagori sehat. Hal itu terungkap saat penilaian PLPDK Kecamatan Manggis atas kinerja pada pelaporan keuangan dan kesehatan LPD per 31 Juni 2009 lalu. Menurut Ketua LPD I Nengah Yasa, katagori sehat diberikan apabila nilai yang diperoleh dalan kisaran score 81 – 100, sedangkan kurang sehat dengan score 51 – 65 dan katagori sakit alias tidak sehat nilainya 0 – 50 %. Dikatakan kriteria penilaian keuangan LPD Pesedahan meliputi Capital memperoleh nilai 100, Kuwalitas aktif produktif yang diklasifikasikan memperoleh nilai 100, CPRR yang dibentuk memperoleh nilai 79,43. Untuk rentabilitras (Profitability Ratio) ROA memperoleh nilai 100, BOPO memperoleh nilai 100, Likwiditas Ratio memperoleh nilai 100 da LDR juga memperoleh nilai 100. Sedangkan indikator tambahan yang dinilai meliputi likwiditas mencapai 13,26 % melampaui acuan minimal 10%, Intensitas Bunga mencapai 11,63%, ROE mencapai 21,06% dan Tabungan ditambah Deposito dibagi pinjaman mencapai 69,09 % dari acuan minimal 70%. “Pinjaman lancar sebesar Rp. 1.205.770.000 dan pinjaman macet hanya RP. 1.219.000 denga jumlah seluruh nasabah mencapai 6.336 orang,”terangnya. Sementara jumlah laba yag tercatat hingga Juni 2009 sebesar RP. 40.792.245. Sedangkan pembiayaan kredit per sektoral dapat dilayani untuk Pertanian sejumlah Rp. 198.349.500 dengan 32 nasabah, Peternakan sejumlah Rp. 470.217.400 dengan 37 nasabah, Sektor Perdagangan menyerap kredit 407.206.032 dengan 38 asabah dan kredit katagori lain-lain sebesar Rp. 126.224.000 dengan 40 orang nasabah.(rah)

Ada foto…….(rah nasabah KKM berdatangan)
==Berdesakan, nasabah yang ingin mencairkan uangnya harus rela berdesakan menunggu giliran==
500 Nasabah Dilayani Kemarin
KKM Cairkan Rp 1,9 Milyar
Nasabah KKM yang ingin mencairkan dananya kian hari terus bertambah. Jika hari pertama pembagian hanya dilayani sekitar 46 nasabah sampai hari ke 5(22/7) kemarin sekitar 500 nasabah antri menarik uangnya kembali. Sumber di KKM mengatakan aset nasabah yang dicairkan kemarin mencapai 1,9 milyar. Secara umum pencairan dana tersebut cukup lancar meski antrean panjang dan nasabah harus rela berdesakan satu dengan yang lainnya. Mereka ditawari untuk menjadi anggota baru dengan syarat membayar simpanan pokok Rp 2 juta dan simpanan wajib 240 ribu per tahun.”Lihat situasi dulu, sambil menunggu aplikasi yang lain cair,”ujar salah satu nasabah saat ditemui usai mencairkan dananya siang kemarin. Meski yakin KKM bisa menjalankan usahanya beberapa nasabah mengaku masih pikir-pikir untuk masuk menjadi anggota baru karena persyaratan yang harus dipenuhi cukup besar bagi kalangan keluarga pas pasan.”Uangnya untuk bayar hutang, nanti kalau ada rejeki mungkin masuk lagi,”ujar I Made Budiana. Nasabah asal Abang ini sumringah setelah mencairkan uang Rp 7 juta miliknya di KKM. Sementara bekas Ketua KKM I Gede Putu Kertiya mengatakan setelah menggelar sosialisasi kelanjutan usaha KKM sekitar 60 persen nasabah menginginkan koperasi dengan puluhan ribu nasabah tersebut hidup kembali. Bahkan beberapa diantaranya berniat menyimpan kembali uang mereka untuk modal usaha KKM. Dicontohkan satu kelompok terdiri terdiri dari 15 nasabah dengan aset Rp 1,2 Milyar ingin menarik uangnya hanya Rp 200 juta sementara sisanya disimpan kembali. Sementara nasabah lain hanya menarik beberapa persen untuk kepentingan membayar hutang atau keperluan keluarga.”Respon nasabah cukup bagus, sebagian besar ingin KKM hidup lagi,”ungkap Kertiya. Dia sendiri mengkelaim pasca penggerebegan KKM kehilangan aset sekitar 150 Milyar atau rata-rata 1-1,5 Milyar per hari dengan laba sekitar 1,5 Milyar selama KKM tidak beroperasi. Dikatakan untuk memulihkan kembali kondisi KKM sedikitnya membutuhkan waktu hingga 6 bulan kedepan.”Kami akan bekerja keras melakukan pembenahan termasuk pendataan aset dan mengembalikan dana nasabah,”ucapnya sembari menghimbau nasabah agar bersabar dan memberikan kesempatan kepada tiga tim khusus yang dibentuk KKM bekerja maksimal. Tim yang dimaksud terdiri dari tim sosislisasi, pengembalian aset, dan pembenahan serta pemulihan usaha. Dengan kerja keras dan upaya maksimal ditempuh KKM dia optimis bisa mengembalikan dana nasabah hingga 100 persen.”Komitmen kami mengembalikan dana nasabah sampai seratus persen baik yang sepuluh juta kebawah atau diatas sepuluh juta,”terangnya. Sementara anggota DPRD Karangasem yang juga anggota pansus KKM mengaku kurang yakin dalam tenggang waktu enam bulan KKM bisa mengembalikan uang nasabah secara penuh. Alasannya aset yang dimiliki saat ini kekurangannya mencapai milyaran rupiah.”Jangan sampai setelah sabar menunggu, malah nasabah merasa semakin dirugikan,”harapnya. Dia sendiri mengaku sepakat KKM kembali menjalankan usahanya asalkan tidak melanggar aturan perkoperasian.(rah)