Rabu, 22 Juli 2009

berita 22/7







foto kiri, nasabah kkm
foto kanan, Pahumas Polres Karangasem AKP Syamsul Hayat
Antisifasi Teror Bom, Aparat Perketat Pintu Masuk
Beredarnya isu, orang mencurigakan masuk Bali lewat Bandara Ngurah Rai, Denpasar membuat aparat penegak keamanan di Karangasem semakin berhati-hati. Tidak mau kecolongan, Polres Karangasem menggelar pengamanan ekstra ketat dengan merazia kendaraan yang masuk ke Karangasem di pintu masuk dan jalan utama Yeh Malet- Amlapura. Pahumas AKP Syamsul Hayat seijin Kapolres AKBP Amur Candra Juli Buana, Rabu (22/7) mengatakan operasi antisifasi masuknya teroris ke Karangasem telah mulai dilakukan sejak 18 Juli lalu. Operasi yang digelar pukul 21.00 wita hingga pukul 02.00 wita dinihari itu dipimpin langsung Kapolres Karangasem AKBP Amur Candra Juli Buana. ’’Sejak tanggal 21 Juli kemarin, operasi ditingkatkan menjadi dua kali yakni pukul 21.00 hingga pukul 02.00 dinihari,”jelasnya. Selain itu kata Syamsul Hayat operasi subuh juga digelar mulai pukul 03.00 wita. Lanjut Syamsul Hayat operasi Kontijensi mengantisipasi aksi teroris yang digelar, melibatkan empat Polres yakni Polres Karangasem yang merupakan pintu masuk Timur Bali, Polres Jembrana pintu masuk Barat dan Polres Badung serta Poltabes Denpasar. Disebutkan operasi pengamanan di perbatasan Karangasem-Klungkung terdiri dari semua fungsi Polres Karangasem, menyasar orang, kendaraan, bahan peledak, senjata tajam dan senjata api. “Dalam sepekan terakhir kami belum menemukan sesuatu yang mencurigakan,”tegasnya. Sementara untuk pengamanan di pintu masuk Padang Bai, Polisi asal Bandung ini menyebutkan Polres semakin memperketat pengawasan dengan menambah jumlah personil. Sedikitnya 30 anggota Dalmas, dibantu satuan Reserse dan intel serta aparat KP3 Padang Bai disiagakan untuk melakukan pemeriksaan identitas penumpang yang datang maupun yang akan meninggalkan Bali. (rah)


Harga Ayam Afkiran Anjlok
Peternak Harap Teknologi Maju
Peternak ayam petelur di Karangasem kelimpungan. Kenaikan harga pakan yang tidak dibarengi dengan peningkatan produksi membuat mereka kesulitan. Selain harga telur yang kurang setabil, nilai jual ayam yang tidak bisa berproduksi(afkir) merosot tajam. Sementara ancaman penyakit ternak seperti Flu burung dan Flu babi yang terus membayangi semakin membuat mereka khawatir akan penularannya kepada manusia.”Sistem konvensional dengan tenaga manusia rawan penularan penyakit,”ujar I Wayan Subur. Pemilik sekitar 8 ribu ayam petelur jenis ras, asal Manggis ini mengatakan masyarakat peternak yang memiliki ayam dibawah 10 ribu ekor rata-rata terancam gulung tikar. Kondisi tersebut akibat lonjakan harga pakan pelet dan konsentrat. Dikatakan sejak dua bulan terakhir peningkatannya sampai 3 kali. Jika sebelumnya harga konsentrat dari pabrik Rp 263 ribu/sak saat ini harganya mencapai 272 ribu/sak isian 50 kilogram. Ironisnya peningkatan harga pakan ternyata tidak dibarengi dengan harga jual ayam afkiran. Biasanya lanjut Subur, setelah tidak mampu bertelor peternak melego ayam tersebut, diganti dengan induk baru. Namun harapan untuk mengembalikan modal dengan menjual ayam-ayam afkiran terbentur anjloknya harga unggas tersebut dipasaran.”Kalau dulu laku Rp 25 ribu seekor, sekarang paling banter Rp 18 ribu perekornya, itupun ayam yang gemuk dan sehat,”tambahnya. Sedang untuk ayam yang lumpuh atau kurus kata Subur bahkan dijual setengah harga. Dia sendiri mengaku bingung untuk melanjutkan usaha ternak yang sudah dilakoni sejak lima tahun itu karena jika dilanjutkan menurutnya pasti akan merugi. Uangkapan senada disampaikan Mangku Ketut Sumantara. Pemilik 6 rbu ekor ayam ini merasa sistem ternak secara manual, menggunakan tenaga manusia hasilnya kurang maksimal. Alasanya ketika berniat untuk meningkatkan produksi dengan melakukan pembinaan pada tenaga kerja, ancaman penularan penyakit unggas membuat mereka semakin khawatir. “Menggaji tenaga dengan standar UMR kami para peternak belum mampu, sementara resiko dari segi kesehatan tinggi,”ujarnya. Dia berharap kedepan ada trobosan baru bagi peternak untuk mengurangi penggunaan tenaga manusia pada sektor peternakan. “Mudah-mudahan nanti ada mesin untuk mengantikan tenaga kerja manusia, untuk mengurangi resiko penyakit menular oleh hewan ternak,”harapnya.(rah)

Sekda Ancam Pegawai Malas
Tunda ULP Dan Gaji Berkala
Kesal dengan absen apel pagi jajaran pegawai dilingkungan setda yang masih saja ada absen karena alasan ijin, Sekkab Karangasem Drs. I Nengah Sudarsa, M.Si mengultimatum para Pimpinan SKPD untuk menunda kenaikan Gaji Berkala dan mencermati pemberian Uang Lauk Pauk (ULP) anak buahnya. Sudarsa menegaskan jika berturut-turut 3 kali absen tidak apel dengan alasan ijin pegawai bersangkutan akan dikenakan sangsi. Sekda mengingatkan seluruh pimpinan unit tidak ewuh pakewuh dalan menegur dan mendisplinkan staf. “Sesuai aturan PP 30 manakala kedisiplinan PNS sudah melorot keluar dari ketentuan, maka sangsi yang ada segera dapat diterapkan,”ujarnya saat memimpin apel pagi PNS di lingkungan Setda belum lama ini. Dia menginginkan PNS di jajaran setda dapat menjadi contoh dalam penegakan disiplin (GDN). Menurutnya budaya disiplin kerja dikalangan PNS, mempertebal jiwa korsa, loyalitas dan dedikasi sebagai aratur negara sebagai faktor utama dalam menciptakan kinerja optimal dan profesional. Diharapkan PNS tidak hanya menuntut hak untuk memperoleh kesejahteraan yang layak, tetapi lebih dahulu dapat menunjukkan kinerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi. Sudarsa mengintruksikan Asisten III untuk melakukan ceking kehadiran PNS setiap kali dilakukan apel pagi maupun siang. Dari sekitar 264 orang jumlah PNS dilingkungan Setda Kab Karangasem yang harus hadir apel pagi jam 07.00 di halaman Wantilan, saat apel pagi (22/7) kemarin PNS yang tidak apel pagi berjumlah 29 orang dengan alasan ijin, dinas, cuti dan sakit. Pengecekan satu-persatu setiap pagi yang dilakukan Satpol PP ternyata belum dapat menjamin kehadiran 100 % mengingat kondisi seluruh PNS tidak sama terutama karena alasan sakit, dinas maupun tugas belajar.(rah)

Kantongi Nilai Raport 97,94 Persen LPD Pesedahan Sehat
LPD Pesedahan mencatatkan nilai score 97,94 % dengan katagori sehat. Hal itu terungkap saat penilaian PLPDK Kecamatan Manggis atas kinerja pada pelaporan keuangan dan kesehatan LPD per 31 Juni 2009 lalu. Menurut Ketua LPD I Nengah Yasa, katagori sehat diberikan apabila nilai yang diperoleh dalan kisaran score 81 – 100, sedangkan kurang sehat dengan score 51 – 65 dan katagori sakit alias tidak sehat nilainya 0 – 50 %. Dikatakan kriteria penilaian keuangan LPD Pesedahan meliputi Capital memperoleh nilai 100, Kuwalitas aktif produktif yang diklasifikasikan memperoleh nilai 100, CPRR yang dibentuk memperoleh nilai 79,43. Untuk rentabilitras (Profitability Ratio) ROA memperoleh nilai 100, BOPO memperoleh nilai 100, Likwiditas Ratio memperoleh nilai 100 da LDR juga memperoleh nilai 100. Sedangkan indikator tambahan yang dinilai meliputi likwiditas mencapai 13,26 % melampaui acuan minimal 10%, Intensitas Bunga mencapai 11,63%, ROE mencapai 21,06% dan Tabungan ditambah Deposito dibagi pinjaman mencapai 69,09 % dari acuan minimal 70%. “Pinjaman lancar sebesar Rp. 1.205.770.000 dan pinjaman macet hanya RP. 1.219.000 denga jumlah seluruh nasabah mencapai 6.336 orang,”terangnya. Sementara jumlah laba yag tercatat hingga Juni 2009 sebesar RP. 40.792.245. Sedangkan pembiayaan kredit per sektoral dapat dilayani untuk Pertanian sejumlah Rp. 198.349.500 dengan 32 nasabah, Peternakan sejumlah Rp. 470.217.400 dengan 37 nasabah, Sektor Perdagangan menyerap kredit 407.206.032 dengan 38 asabah dan kredit katagori lain-lain sebesar Rp. 126.224.000 dengan 40 orang nasabah.(rah)

Ada foto…….(rah nasabah KKM berdatangan)
==Berdesakan, nasabah yang ingin mencairkan uangnya harus rela berdesakan menunggu giliran==
500 Nasabah Dilayani Kemarin
KKM Cairkan Rp 1,9 Milyar
Nasabah KKM yang ingin mencairkan dananya kian hari terus bertambah. Jika hari pertama pembagian hanya dilayani sekitar 46 nasabah sampai hari ke 5(22/7) kemarin sekitar 500 nasabah antri menarik uangnya kembali. Sumber di KKM mengatakan aset nasabah yang dicairkan kemarin mencapai 1,9 milyar. Secara umum pencairan dana tersebut cukup lancar meski antrean panjang dan nasabah harus rela berdesakan satu dengan yang lainnya. Mereka ditawari untuk menjadi anggota baru dengan syarat membayar simpanan pokok Rp 2 juta dan simpanan wajib 240 ribu per tahun.”Lihat situasi dulu, sambil menunggu aplikasi yang lain cair,”ujar salah satu nasabah saat ditemui usai mencairkan dananya siang kemarin. Meski yakin KKM bisa menjalankan usahanya beberapa nasabah mengaku masih pikir-pikir untuk masuk menjadi anggota baru karena persyaratan yang harus dipenuhi cukup besar bagi kalangan keluarga pas pasan.”Uangnya untuk bayar hutang, nanti kalau ada rejeki mungkin masuk lagi,”ujar I Made Budiana. Nasabah asal Abang ini sumringah setelah mencairkan uang Rp 7 juta miliknya di KKM. Sementara bekas Ketua KKM I Gede Putu Kertiya mengatakan setelah menggelar sosialisasi kelanjutan usaha KKM sekitar 60 persen nasabah menginginkan koperasi dengan puluhan ribu nasabah tersebut hidup kembali. Bahkan beberapa diantaranya berniat menyimpan kembali uang mereka untuk modal usaha KKM. Dicontohkan satu kelompok terdiri terdiri dari 15 nasabah dengan aset Rp 1,2 Milyar ingin menarik uangnya hanya Rp 200 juta sementara sisanya disimpan kembali. Sementara nasabah lain hanya menarik beberapa persen untuk kepentingan membayar hutang atau keperluan keluarga.”Respon nasabah cukup bagus, sebagian besar ingin KKM hidup lagi,”ungkap Kertiya. Dia sendiri mengkelaim pasca penggerebegan KKM kehilangan aset sekitar 150 Milyar atau rata-rata 1-1,5 Milyar per hari dengan laba sekitar 1,5 Milyar selama KKM tidak beroperasi. Dikatakan untuk memulihkan kembali kondisi KKM sedikitnya membutuhkan waktu hingga 6 bulan kedepan.”Kami akan bekerja keras melakukan pembenahan termasuk pendataan aset dan mengembalikan dana nasabah,”ucapnya sembari menghimbau nasabah agar bersabar dan memberikan kesempatan kepada tiga tim khusus yang dibentuk KKM bekerja maksimal. Tim yang dimaksud terdiri dari tim sosislisasi, pengembalian aset, dan pembenahan serta pemulihan usaha. Dengan kerja keras dan upaya maksimal ditempuh KKM dia optimis bisa mengembalikan dana nasabah hingga 100 persen.”Komitmen kami mengembalikan dana nasabah sampai seratus persen baik yang sepuluh juta kebawah atau diatas sepuluh juta,”terangnya. Sementara anggota DPRD Karangasem yang juga anggota pansus KKM mengaku kurang yakin dalam tenggang waktu enam bulan KKM bisa mengembalikan uang nasabah secara penuh. Alasannya aset yang dimiliki saat ini kekurangannya mencapai milyaran rupiah.”Jangan sampai setelah sabar menunggu, malah nasabah merasa semakin dirugikan,”harapnya. Dia sendiri mengaku sepakat KKM kembali menjalankan usahanya asalkan tidak melanggar aturan perkoperasian.(rah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar