Jumat, 24 Juli 2009

Ekonomi Bisnis


Batal datang, Ribuan wisatawan cruise membatalakan rencana berkunjung ke Bali karena alasan keamanan, pasca ledakan bom di Ritz Carlton dan JW Mariot















Dampak Bom Mariot
Dua Cruise Urung Bersandar Di Tanah Ampo
Aksi teroris yang melakukan pengeboman di Hotel Mariot dan Ritz Carlton Jakarta belum lama ini berdampak negatif, pada dunia pariwisata Bali, khususnya Karangasem. Sedikitnya 2 Kapal Cruise sesuai rencana bersandar di Dermaga Cruise tanah Ampo, Manggis Karangasem (23/7) lalu batal dilakukan. “Mereka tidak jadi datang ke Bali karena takut akan ancaman Bom,”ujar Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, merespon pembatalan kedatangan 2 Kapal Cruise tersebut. Menurutnya, kendati Bali masih relatif aman, namun isu ancaman teroris mengurungkan niat agent cruise untuk singgah. Padahal Bali sebagai salah satu tempat persinggahan di Indonesia, selain persinggahan lain yang sudah merupakan jalur keliling dunia. Disebutkan dua Kapal Cruise tersebut masing-masing American Cruise dan Australian Cruise yang diperkirakan akan membawa wisatawan sekitar 2.800 wisatawan. Kunjungan kali rencananya dibabarengi perjalanan wisata, belanja dan makan di Karangasem. Geredeg mengaku perihatin karena ledakan Bom Mariot jilid II itu membuyarkan semua rencana yang telah disusun jauh hari sebelumnya. Geredeg menghimbau masyarakat turut aktif menjaga keamanan lingkungannya termasuk memantau mobilisasi warga.” Kalau ada gelaagat mencurigakan, agar melapor kepada aparat keamanan terdekat,”imbuhnya. Disamping itu kebijakan lalu lintas iorang melalui pintu Pelabuhan Padangbay khususnya diminta ditingkatkan dan diperketat, untuk menghapus celah masuknya teroris, yang dapat mengacau keamanan. Langkah antisipasi atas prakarsa Muspida Karangasem saat ini sedang dirancang pembentukan sebuah lembaga yang akan menanagani masalah gangguan keamanan yang dapat bergerak cepat dan bertanggung jawab. “Gagasan tersebut baru tingkat wacana, jika disetujui pemerintah propinsi maupun pusat, kita membentuk lembaga tersebut sekaligus dilengkapi dengan sarana dan dukungan anggaran,”tambahnya.

KKM Rekrut Nabah Dari Luar Karangasem
Sejak awal pencairan dana nasabah(16/7) lalu antrean panjang mereka yang ingin mencairkan dananya selalu menghiasi areal Gedung KKM di Jalan Ahmad Yani Subagan. Selain mengembalikan uang dengan menukar aplikasi sekitar 500 nasabah per hari, pihak menejemen juga menawari nasabah masuk menjadi anggota koperasi. Beberapa diantara nasabah mengaku masih ragu untuk ikut bergabung sementara yang lain mengatakan melihat situasi dan perkembangan usaha KKM. Kepala Dinas Koperasi Karangasem I Wayan Supandi menekankan kepada KKM agar fokus pada pengembalian dana nasabah. Selanjutnya harus diaudit untuk mengetahui kondisi sebenarnya di koprasi yang sebelumnya melakukan praktek cavital investmen itu.”Kalau semua proses sudah dilalui silahkan melanjutkan program sesuai ketentuan koperasi,”tegasnya. Terkait langkah KKM melakukan perekrutan anggota baru Supandi menambahkan sesuai ijin yang dikantongi seharusnya nasabah KKM adalah warga Karangasem. Jika melibatkan anggota di luar Kabupaten seharusnya ada ijin dari Propinsi. Di bagian lain Ketua KKM I Nyoman Suardana mengatakan selain perioritas warga Karangasem Menejemen KKM memberi peluang nasabah bagi warga kabupaten lain menjadi anggota baru. Menurutnya respon nasabah untuk masuk menjadi anggota baru cukup baik, terbukti hingga (24/7) kemarin lebih dari 500 nasabah sudah mendaftarkan diri menjadi anggota dengan total asset mencapai ratusan juta rupiah.”Kami memberikan kesempatan kepada masyarakat baik yang di Karangasem maupun di luar untuk ikut mengembangkan KKM,”ujarnya. Untuk memfasilitasi hal itu pengurus KKM I Made Mintaka menambahkan pihak sudah mengurus ijin di Dinas Koperasi Propinsi.”Ijin sudah di back up Dinas Koperasi propinsi, sedang ijin usaha dagang dari tingkat Nasional,”terangnya. Sementara proses pencairan uang nasabah sampai kemarin masih relative aman dibawah pengawasan aparat kepolisan.
Ritus Budaya Mahkota Kembali Digelar
Ritus Budaya Mahkota yang diprakasai budayawan Ida Wayan Oka Granoka, kembali digelar dengan mengagendakan 4 ritus yakni Parum Param, Prabaswara, Alokabhasa dan Lingacalaprabha. Menurut Oka Granoka usai melakukan kordinasi lapangan di Desa Tua Tenganan Pagringsingan belum lama ini, ritus budaya mahkota mengambil tema esensi mahawindhu kebudayaan abad 21 dengan representasi puncak tujuh abad bineka tunggal ika. Empat kegiatan dalam prosesi itu yakni Parum Param berupa gelar dialog pembangkitan roh murni bangsa di Pendopo Puri Klungkung, dilanjutkan ritus Prabhaswara yakni pencerahan murni menyongsong matahari terbit di Pertigaan Trinadi Desa Adistana Budakeling pada tanggal 1 Agustus mendatang. Rangkaian ritus Prabhaswara dilanjutkan dengan Alokabhasa yakni pencerahan penuh, kulminasi tengah hari di Padma Mandala Desa Kuno Tenganan Pagringsingan pada siang hari, disusul ritus Lingacalaprabha dengan napak tilas, menyongsong matahari terbit di puncak bukit Bada-Budu, Desa Tenganan Pagringsingan pada Minggu pagi 2 Agustus 2009.”Prosesi upacara di lokasi desa tua Tenganan akan dimeriahkan dengan pawai – peed sejumlah simbol dan panji-panji serta iringan gamelang khusus 200 alat tabuh Ceng-Ceng yang diusung pendukung acara dari Jalan Raya Candidasa menuju Tenganan menuju Desa Tua Tenganan Pagringsingan,”Jelas Oka Granoka.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar