Kurangi Mati Sia-Sia, Dishub Gelar Lomba Pemilihan Akut
Kepala Dinas Perhubungan dan Pemadam Kebakaran Drs. I Made Sosiawan mengatakan, lomba pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (Akut) hendaknya tidak menjadi ajang adu gengsi, tetapi lebih merupakan sarana pembinaan karena sulit memperoleh Akut teladan secara instant. Dikatakan, seleksi dilakukan terhadap pengemudi atau awak kendaraan umum dan pariwisata. Upaya menciptakan profesionalitas akut mengingat angka kecelakaan sesuai data Propinsi dalan 1 hari menelan korban jiwa 1,5 orang sehingga dalam 1 tahun mencapai 1.000 orang. Jika diaudit korban kecelakaan dari sisi produktifitas yang hilang maka sangat besar aset hidup dan produktif yang sia-sia akibat kelalaian di jalan raya.
Pemantapan Otda
Wabup Karangasem Drs. I Gusti Lanang mengatakan Otonomi Daerah bermakna penting dalam memantapkan amanat UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sekaligus dapat lebih menjamin pelaksanaan azas desentralisasi dalam sistim kenegaraan.
Menyikapi perguliran makna otonomisasi itu, ditegaskan Wabup Lanang Rai, perlu diambil langkah sesuai tupoksi untuk mewujudkan otonomi daerah secara bersama-sama guna mengeleminir terjadinya konflik yang bersifat kedaerahan.
Menyikapi perguliran makna otonomisasi itu, ditegaskan Wabup Lanang Rai, perlu diambil langkah sesuai tupoksi untuk mewujudkan otonomi daerah secara bersama-sama guna mengeleminir terjadinya konflik yang bersifat kedaerahan.
Pengenalan Get Ball
Ketua Umum Getball Bali Gusti Arsana mengatakan masyarakat Karangasem memelukan waktu untuk memahami olahraga ini. Dan jika sudah paham dan mulai mencintainya maka masyarakat Karangasem bisa menjadi salah satu pengembangan olahraga asal Australia tersebut. Sementara soal pasilitas menurut Arsana, Karangasem dinilai sudah memiliki. Untuk mengembangkan olahraga ini hanya diperlukan lapangan rata dengan ukuran 15 kali 20 meter. Sementara peralatan lainya seperti satu buah stik, golpool dan 10 buah bola. Bola dengan nomor ganjil berwarna merah dan nomor genap dengan warna putih. Sementara untuk sekali gol mendapatkan lima poin. Permainan olahraga ini adalah perpaduan dari olahraga Golf dan Biliar sehingga dipredisksi akan sangat menantang bagi penggemar golf juga biliar.
Untuk diketahui olahraga ini dikembangkan di Bali sebenrnya sudah cukup lama yakni sekitar 15 tahun lalu. Hanya saja perkembanganya terkesan jalan ditempat. Olahraga ini hanya trend dikalangan orang Jepang di Bali. Maklum karena olahraga ini dikembangkan pertama kali di Bali olah orang Jepang. Kini olahraga tersebut sudah cukup populer di Denpasar. Malah kini sudah terbentuk pengurus Pengda atau DPD sejak itu perkambanganya kini malah sudah masuk ke sekolah sekolah. Malah beberapa sekolah mengembangkan olahraga ini sebagai ektra kurukuler sekolahnya. Sementara itu dari Denpasar Gettball kini juga sudah berkambang ke Singaraja dengan dipolopori IKIP Singaraja dan beberapa sekolah umum. Target kedepan sesuai dengan amanah organisasi gettball dunia (WGU) olahraga ini bisa berkembang di dunia. Sekarang ini sudah beranggotakan 10 negara. WGU sendiri secara rutin melakukan pertamuan untuk mengembangkan olahraga yang banyak digemari para lansia di Jepang tersebut.
Untuk diketahui olahraga ini dikembangkan di Bali sebenrnya sudah cukup lama yakni sekitar 15 tahun lalu. Hanya saja perkembanganya terkesan jalan ditempat. Olahraga ini hanya trend dikalangan orang Jepang di Bali. Maklum karena olahraga ini dikembangkan pertama kali di Bali olah orang Jepang. Kini olahraga tersebut sudah cukup populer di Denpasar. Malah kini sudah terbentuk pengurus Pengda atau DPD sejak itu perkambanganya kini malah sudah masuk ke sekolah sekolah. Malah beberapa sekolah mengembangkan olahraga ini sebagai ektra kurukuler sekolahnya. Sementara itu dari Denpasar Gettball kini juga sudah berkambang ke Singaraja dengan dipolopori IKIP Singaraja dan beberapa sekolah umum. Target kedepan sesuai dengan amanah organisasi gettball dunia (WGU) olahraga ini bisa berkembang di dunia. Sekarang ini sudah beranggotakan 10 negara. WGU sendiri secara rutin melakukan pertamuan untuk mengembangkan olahraga yang banyak digemari para lansia di Jepang tersebut.
Penyandan cacat Diajari Buat Payung Bali
Dinas Sosial Karangasem terus berupaya keras memberikan ketrampilan bagi penyandang cacat di Karangasem. Salah satu yang mereka berikan adalah dengan memberikan latihan membuat payung Bali. Terlabih untuk payung seperti ini di Bali banyak dibutuhkan untuk keperluan ritual dan artistik. Hal ini dibenarkan Kadis Sosial Karangasem IB Wayan Jungutan. Diakuinya sekarang ini ada 15 orang penyadang cacat dari Panti Asuhan Loka Bina Karya Amlapura yang mendapat pelatihan tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangkitkan semangat para penyandang cacad agar bisa mendiri. Dengan melatih ketrampilan seperti ini para Penca bisa dioptimalkan produktifikasnya minimal untuk bisa menolong dirinya sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar