Tampilkan postingan dengan label Lintas Kriminal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lintas Kriminal. Tampilkan semua postingan

Selasa, 04 Agustus 2009

Disambar Motor, Kakek Sekarat

Disambar Motor, Kakek Sekarat

Nengah Layang (75), kakek asal Dusun Timbrah, Desa Bungaya, Karangasem sekarat setelah diseruduk sepeda motor di jalan umum tak jauh dari rumahnya, Senin (3/8) sore. Informasi yang dihimpun, Selasa (4/8) kemarin, menyebutkan, kejadiannya sekitar pukul 18.00. Saat itu korban dalam perjalanan pulang setelah seharian berada di sawah. Tiba di TKP yang merupakan jalan tembus Asak-Bebandem, korban menyeberang jalan. Di lain pihak saat bersamaan dari arah utara (Bebandem-red) meluncur sepeda motor Yamaha Mio DR 5503 BA dikendarai Made Sumerta (47). Oknum PNS ini lumayan ngebut meski sedang membonceng anaknya Sucita Dewi Afsari (16) dan melaju di jalur sempit dan menurun. Kesembronoan Sumerta menjadi petaka bagi korban. Pasalnya tiba-tiba saja melihat korban berada persis berada di tengah-tengah jalan, Sumerta yang tak menyadarinya langsung gelagapan. Meski berusaha menghindar dan menginjak pedal rem, namun jarak yang terlalu dekat dan laju motor yang kencang membuat benturan tak dapat dihindarkan. Korban seketika terpental dan sempat terseret beberapa meter di aspal. Begitu pula Sumerta dan Dewi Afsari anaknya.
Layang mengalami lupa parah di dahi dan kepala bagian belakang memaksa pihak RS Karangasem merujuknya ke RS Sanglah. Dewi Afsari yang berstatus pelajar SMA masih dinaungi dewi fortuna. Sementara sang ayah Sumerta, kondisinya hampir sama dengan Layang. Dia juga mengalami luka robek di kepala belakang dan bibir sehingga harus menjalani perawatan intensif di RS Karangasem.

Senin, 03 Agustus 2009

maling siang bolong

Maling Gasak HP dan Emas

Aksi pencurian menyasar rumah kosong, kini mereka mulai berani beraksi siang bolong. Ni Wayan Suciari (55) warga Jalan Pesagi, Amlapura. Selasa (3/8) siang menjadi sasaran pencuri. Maling yang berhasil masuk rumahnya menggasak sejumlah perhiasan emas dan HP.
Saat kejadian Suciari sedang tidak di rumah. Dia ada keperluan ke Singaraja. Sedangkan suaminya Wayan Kota (59) bekerja di Sumbawa, NTB. Pun kedua anaknya, Eka Trisnayanti (19) dan Nyoman Wicandra (19) sedang sekolah. Rumah praktis kosong, hanya dijaga seeokor anjing.
Aksi pencurian pertama kali diketahui Wicandra, sepulang sekolah sekitar pukul 13.00. Awalnya siswa SMAN 1 Bebandem ini tak curiga karena tak ada yang aneh ketika pertama kali membuka pintu rumah. Dia baru kaget ketika hendak makan pasalnya pintu dapur dalam keadaan rusak. Tanpa pikir panjang, dia segera mengabari ibunya yang langsung pulang ke Karangasem. Dari hasil pengecekan bersama petugas Polsektif dan Polres Karangasem, dipastikan maling berhasil menggondol sejumlah perhiasan yang disimpan di lemari pakaian. Selain itu maling juga menyikat HP milik Wicandra yang sebelumnya ditaruh di atas bupet kamar tidurnya.

Jumat, 31 Juli 2009

Orok Hebohkan Pasar


Heboh, Anak Anjing Dikira Orok. Aparat Polsek Bebandem dan Tim medis turun langsung Ke TKP

Seekor Anak anjing menggerekan Seisi Pasar Umum Bebandem, Karangasem, Jumat (31/7). menyusul ditemukannya orok di dekat los pasar buah yang berada di timur pasar hewan. Suasana gempar berubah jadi gelak tawa karena orok yang sempat diduga orok manusia itu ternyata orok kuluk (anak anjing).
‘’Kuluk kat bekelin dasa tali. Sira medue jinahe niki, ambil. (anak anjing dibekali Rp 10.000. Siapa punya uang ini, silakan ambil),’’ kelakar salah seorang warga yang awalnya juga menyangka orok sepanjang 14 cm itu adalah orok manusia.
Sebelum diperiksa tim medis, wajar jika orok tersebut diduga orok bayi yang sengaja dibuang ibunya. Pasalnya saat ditemukan pertama kali sekitar pukul 12.00 oleh pedagang makanan Ni Wayan Reti (45), orok yang sudah mengeluarkan bau tak sedap itu masih terbungkus lapisan ketuban. Secara kasat mata, posisinya mirip seperti bayi mendengkul. ‘’Daripada salah, lebih baik saya laporkan saja,’’ terang Reti yang warungnya persis di samping penemuan orok tersebut.
Lantaran diduga orok, Polsek Bebandem menurunkan nyaris seluruh kekuatannya, dipimpin langsung Kapolsek AKP Ketut Gelgel. Tim identifikasi Polres Karangasem juga langsung didatangkan sebagai proses awal penyelidikan. Ketika warga termasuk petugas sudah yakin itu orok manusia, hasil pengamatan tim medis ternyata berbeda. Dipastikan orok tersebut bukan orok manusia melainkan bayi binatang. ‘’Ada ekornya. Kalau bukan kucit (anak babi-red), kemungkinan anjing,’’ terang anggota tim medis.
Sebelum polisi dan tim medis datang, TKP sudah dipadati warga. Orok itu pun sudah ditutupi kain dengan beberapa lembar uang kertas di atasnya. Uang itu sengaja diteruh oleh beberapa warga untuk mekelin sang orok. ‘’Karena susah untuk mengembalikannya, uang kita serahkan ke pihak bendesa adat di sini,’’ terang Kapolsek AKP Ketut Badra.



Penambangan Batu di Pengadangan Ditutup Paksa


Penambangan batu, di Dusun Pengadangan, Desa Jungutan, Bebandem, Karangasem yang dikelola PT Harapan Jaya atas nama Budi Siong dan dikelola Komang Srinten asal Dusun Pangleg, Jungutan ditutup paksa petugas Sat Pol PP Karangasem. Penyebabnya dalam melaksanakan aktivitasnya, perusahaan yang mengeksploitasi khusus untuk mencari batu yang berukuran besar itu menggunakan beberapa alat berat. Saat diminta menunjukkan ijin, pihak pengelola tak mampu sehingga tanpa babibu Pol PP langsung menyatakan menutup usaha tersebut. Kasatpol PP Pemkab Karangasem, IB Anom Suryadarma mengatakan pihaknya memberi batas waktu tiga hari kepada pengusaha bersangkutan untuk menghentikan aktifitasnya. “Usaha tersebut melanggar Perda 11 Tahun 2000 tentang RTRW,”ujarnya. Dipastikan pula tak mengantongi ijin sehingga tak ada kesempatan lagi selain menghentikan usahanya. Aktivitas yang dilakoni penambang ilegal tersebut sudah memberi dampak yang cukup signifikan terhadap kondisi lingkungan setempat. Suryadarma juga memastikan jika aktivitas penambangan berlanjut akan dapat merusak hutan di atasnya. Galian C di wilayah Karangasem sejatinya merupakan salah satu primadona dalam mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD ). Sedikitnya empat kecamatan jadi pundi pontensial. Diantaranya Kecamatan Kubu, Bebandem, Selat dan Kecamatan Rendang. Tak heran kalau galian C menjadi ikon mutiara hitam dari Bali Timur. Namun tidak sedikit pengusaha yang melakukan pelanggaran baik dari segi ijin usaha maupun lokasi penambangan yang berada di luar wilayah yang ditentukan sesuai perda

Kamis, 30 Juli 2009

Pengecer Togel Diringkus

Nekat melakoni bisnis togel membuat Ketut Redika (37) harus berurusan dengan hokum. Warga Dusun Kedungdung, Desa Besakih, Rendang, Karangasem ini ditangkap polisi setelah kedapatan menjual togel TSSM di pinggir jalan tak jauh dari rumahnya, Kamis (30/7) kemarin.
Redika mungkin bukan pemain besar. Pasalnya saat ditangkap sekitar pukul 13.30, dari tangannya petugas hanya menemukan uang tunai Rp 60.000. Redika tak membantah kalau uang tersebut merupakan uang pasangan para penggemar togel TSSM di kampungnya. Selain uang, polisi juga mengamankan satu bendel kupon putih yang tujuh lembar di antaranya sudah berisi pasangan angka-angka.
Penangkapan pelaku menurut Pahumas Syamsul Hayat seijin Kapolres Karangasem. berawal dari patroli rutin yang digelar dua orang anggota Polsektif Rendang, Briptu Made Puja Widiantara da Briptu Putu Antara. Dalam patroli tersebut, kedua anggota polisi ini mendapat kabar bahwa di Dusun Kedungdung sering terjadi transaksi togel yang dijual oleh salah seorang warga setempat.
Informasi tersebut bukan omong kosong. Tanpa harus bersusah-susah, kedua anggota polisi itu melihat pelaku sedang menjajakan barang dagangannya kepada warga di pinggir jalan Dusun Kedungdung. Saat itu pula pelaku langsung ditangkap lalu diamankan di Mapolsektif Rendang

Rabu, 29 Juli 2009

cuci mobil, kamera lenyap

Hati-hati meninggalkan barang berharga didalam mobil. Apalagi akan ditinggalkan dalam waktu yang cukup lama. Karena setiap detik tangan panjang selalu mengincarnya. Seperti yang menimpa Drs. Dewa Ngakan Gede Pramarta (38) asal Dusun Eka Adnyana, Tianyar Timur, Kubu, Karangasem. Gara-gara meninggalkan kamera dalam mobilnya yang dicuci, korban harus merugi Rp. 2 juta.
Kejadian yang menimpa Dosen disalah satu perguruan tinggi ini baru diketahui sekitar pukul 23.00 wita, malam hari kemarin. Sebelum kejadian sekitar pukul 09.30 wita, korban membawa mobilnya ke bengkel pemandian mobil di Desa Kubu. Mobil korban dimandikan dalam waktu yang cukup lama. Belum selesai mobil dimandikan, korban meninggalkan mobilnya dibengkel tersebut tanpa mengambil kamera merek Nikon yang ditaruh didalamnya.
Sekitar pukul 12.00 wita, korban menyuruh sopirnya mengambil mobilnya dibengkel pemandian. Tanpa mengecek keberadaan barang didalamnya, mobil langsung dibawa kerumah. Malam harinya pukul 23.00 wita, korban teringat dengan kamera yang ditaruh didalam mobil, dan bermaksud akan mengambilnya. Saat dicari kedalam jok tempat menaruh, ternyata Nikon seharga Rp. 2 juta sudah tidak ada ditempat. Akhirnya, korban menyampaikan nasib sialnya ke Mapolsek Kubu. Hingga kini, pelaku pengambilan kamera milik korban belum terendus.

Selasa, 28 Juli 2009

Bandar Boladil Digulung Polisi

Bandar Bola Adil Digulung Petugas

Dua orang bandar judi Bola Adil masing-masing Gede Loler (22) dan Nengah Sudarta (41), keduanya asal dusun / Desa Datah, Abang, diringkus petugas sekitar pukul 13.00 siang kemarin. Saat ditangkap arena bola adil yang dibandari kedua pelaku sedang ramai-ramainya didatangi pemasang Anggota Buser Polsek Abang, Karangasem, menggerebek judi bola adil, selain membuat para bebotohnya lari tunggang-langggang, dalam penggerebekan itu petugas berhasil menangkan masa. Bukan hanya dari bebotoh kelas kakap untuk ukuran dusun setempat, tapi juga remaja dan kakek-kakek. Kedatangan aparat tentu saja membuat mereka menjadi terusik, bahkan sebagian besar langsung semburat kabur menghindari sergapan petugas.
Untungnya, para pemasang bukan menjadi target polisi. Petugas fokus pada sang bandarnya. Buktinya, ketika para bebotoh lain kabur, kedua pelaku tak bisa berkutik karena keburu disergap petugas. Sejumlah barang bukti diantaranya satu buah meja bola adil, dua buah bola adil, empat balok kayu alas meja, satu buah waterpas, satu lembar kain berwarna Kuning, satu botol bedak, perlak kuning tempat uang taruhan dan uang tunai Rp 339.000.
Kedua pelaku berkelit, mengaku tumben menggelar judi bola adil.



Ditinggal ke Pemandian, Rumah Disatroni Maling

Apes nasib Ni Nengah Renia (60) di Dusun Pesangkan, Desa Duda Timur, Selat, Karangasem, Selasa (28/7) kemarin. Maling menyatroni rumahnya hingga nenek malang ini kehilangan uang jutaan rupiah. Saat kejadian korban pergi ke pemandian. Sepulangnya dari mengambil air di sana dia baru menyadari lemari pakiannya yang bnerisi uang Rp 3 juta diobok-obok si panjang tangan. Menurut Renia, sekitar pukul 10.30 dan dua orang tetangganya, Ni Ketut Murti (50) dan Ni Nengah Manis (55), Renia pergi mandi sambil mengambil air untuk keperluan di dapur. Kecerobohan Renia membiarkan pintu kamar nyantol, saat meninggalkan rumah berakibat fatal. Sesampainya di rumah dia melihat pintu sudah dalam keadaan terbuka. Buru-buru dia masuk untuk mengecek gerangan yang terjadi di dalam. Batapa kagetnya dia karena lemari pakaian di kamar tidurnya acak-acakan. Daun lemari yang tanpa kunci itu terbuka lebar. Sementara uang yang disimpan di bawah lipatan pakaian sudah tidak ada di tempat.

Senin, 27 Juli 2009

Motor Adu Jangkrik, satu Tewas

Lagi Motor Adu Jangkrik
Satu Tewas
Kecelakaan lalu lintas yang dipicu akibat mabuk minuman keras kembali terjadi yang Kejadian naas yang menewaskan I Gede Merta Sari (26) asal Dusun Kanginan, Selumbung, Manggis, Karangasem, terjadi Minggu (27/7) sekitar pukul 00.30 wita dini hari dijalan umum Amlapura-Candidasa tepatnya di depan Balai Banjar Sampiang, Desa Jasi, Amlapura. Informasi di TKP, saat kejadian Korban yang saat itu datang dari arah Amlapura mengendarai sepeda motor Honda Grand DK 2702 SE. Sementara lawannya, Azwar Hakim (23) asal Lingkungan Dangin Sema, Amlapura yang dalam keadaan mabuk mengendarai sebuah Shogun DK 6133 SF. Ketika itu, Hakim datang dari arah Candidasa. Setibanya di TKP, Hakim yang dalam keadaan linglung membawa motornya dengan kecepatan tinggi dan mengambil haluan terlalu ketengah. Padahal keadaan jalan di TKP menikung. Akibat terlalu ketengah, Merta Sari yang kebetulan datang dari arah berlawanan langsung kedodoran sehingga kecelakaan adu jangkrik tidak terhindarkan. Korban Merta Sari mengalami luka serius dibagian kepalanya. Kepala belakang korban robek dengan luka serius disekujur tubuhnya dan tewas di TKP. Sementara Azwar Hakim masih memiliki nasib yang lebih baik. Hakim hanya mengalami luka robek di dahi, telinga hidungnya mengeluarkan darah dan kesadaran dirinya mengalami penurunan dan kini dirawat di RSUD Karangasem. Karena kondisinya makin parah, Hakim kini dirujuk ke RSUP Sanglah.

Minggu, 26 Juli 2009

lintas kriminal

Bawa Arak 20 Botol Dibekuk Aparat

Wayan Sudiarta,40 asal dusun Tiingan, bebendem, tertangkap basah membawa 2 jirigan miras jenis arak tanpa ijin. Penangkapan ini berawal dari lidik miras yang dilakukan Unit Buser Polres Karangasem di Kecamatan bebendem lalu. Saat petugas sedang melakukan lidik polisi menemukan pelaku sedang membawa dua buah jiringan dengan menggunakan sepeda motor pukul 18.00 wita lalu. Polisi langsung menghentikan pelaku. Setelah di periksa ternyata dugaan petugas benar. Barang yang dibawa pelaku adalah miras jenis arak. Petugas sempat menanyakan ijin edar barang haram tersebut namun tidak mampu ditunjukan pelaku.Akibatnya polisi langsung mengamankan pelaku dan barang bukti sebenyak 20 botol miras. Namun setelah dilakukan pemeriksaan polisi akhirnya melepas pelaku. Hanya saja dilepasnya pelaku bukan khasus ini damai. Tetapi polisi melepas sementara dan kepada pelaku dikenakan wajib lapor.


Adu Jangkrik, Dua Pengendara Motor Sekarat

Jalan berliku di jalur jalan umum Dusun Muntigunung hingga Desa Tianyar Barat, Kubu, Karangasem, menelan korban. Dua orang pengendara sepeda motor sekarat setelah terlibat tabrakan adu jangkrik di Dusun Kerta Buana, Tianyar Barat, Sabtu (25/7) siang.
Kedua korban masing-masing pengendara Honda Supra DK 3254 SF, Ketut Yasa (19) asal dusun setempat dan pengendara Honda Vario DK 8424 EY Made Suteka (16) asal Dusun Muntigunung. Keduanya mengalami cidera kepala dan pendarahan dari hidung dan dilarikan ke RS Kerta Usada Singaraja.
Informasi yang dihimpun, Minggu (26/7) kemarin, menyebutkan, lakalantas berawal ketika Yasa datang dari arah Muntigunung menuju Tianyar Barat. Setiba di TKP yang jalannya menikung tajam ke kiri, Yasa yang melaju kencang tak bisa menguasai kendaraannya. Sepeda motornya melaju terlalu ke kanan hingga melewati as jalan. Padahal, saat bersamaan dari arah berlawanan datang Suteka. Pelajar SMA ini juga melaju dalam kecepatan tinggi. Akibatnya tabrakan adu jangkrik tak bisa dihindarkan mengakibatkan kedua pengendara terpental ke aspal.
Warga yang melihat kejadian tersebut segera mengevakuasi korban ke puskesmas terdekat. Karena luka mereka cukup serius, tim medis memutuskan merujuk keduanya ke Singaraja. Selain cidera kepala dan pendarahan di hidung, kedua korban juga mengalami luka terbuka di beberapa bagian tubuh mereka. Suteka juga mengalami retak pada tulang rahangnya.

Jumat, 24 Juli 2009

Lintas Kriminal

Inova Vs Truk
Dua Korban Luka Parah

“Sehebat apapun pengemudi, tetap tidak bisa mengendalikan kendaraan di depannya,” Ungkapan itu sepertinya tepat untuk pengendara di jalan umum. Untuk lebih berhati-hati dan memperhatikan pengendara lain baik di depan atau di belakang. Agar tidak terulang kasus yang kerap menelan korban jiwa. Seperti kecelakaan lalulintas di jalur Amlapura-Singaraja tepatnya Lingkungan/Kelurahan Padangkerta, Karangasem, siang kemarin. Mobil Toyota Inova silver BE 2433 DL dengan enam penumpang adu jangkrik dengan truk DK 9582 SE. Akibatnya penumpang Inova masing-masing sopir Made Wardana (37tahun) dan Komang Wirya (23) beralamat di Banjar Agung, Tulang Bawang, Lampung luka parah. Kondisinya yang sangat kritis, memaksa keduanya dibawa ke RS Sanglah dalam kondisi tak sadarkan diri. Informasi yang dihimpun, kemarin, menyebutkan, kejadian sekitar pukul 14.30 tersebut berawal ketika Wardana bersama anggota keluarganya yang sedang liburan ke Bali datang dari arah Tirtagangga menuju Amlapura. Setibanya di TKP persisnya di depan warung Gusti Ayu Kerta, mobil Inova yang mereka tumpangi melaju terlalu ke kanan hingga melewati as jalan, saat bersamaan dari arah berlawanan (Amlapura menuju Singaraja-red) datang truk kuning DK 9582 SE dikemudikan Nyoman Budiarsa (26) asal Lingkungan Ampel, Karangasem. Laju kendaraan yang sama-sama kencang berujung pada tabrakan adu jangkrik. Inova terpental dan terguling hingga membuat seluruh penumpangnya terluka. Sedangkan sopir truk selamat Pahumas Polres Karangasem Syamsul Hayat seijin Kapolres membenarkan adanya kejadian itu. Pihaknya mendiduga saat kejadian sang sopir dalam kondisi ngantuk.





Kamis, 23 Juli 2009

Lintas Kriminal


Siswa SMA 2 Amlapura Nekat Gantung Diri

Kematian tragis salah seorang siswa SMA 2 Amlapura, Ida Made Suardana (16tahun) di gubuk dekat rumah pamannya di Subak Camplung, Lingkungan Pekarangan, Temega, sekitar pukul 08.00 menambah deretang angka kasus gantung diri di karangasem. Warga Banjar Temega, Kelurahan Padangkerta, Karangasem Kota, termasuk siswa dan guru-guru SMAN 2 Amlapura, dibuat geger. Polisi masih memperdalam penyelidikan. Dan, yang jelas, orang tua korban yang bekerja sebagai sopir mobil bak terbuka sangat terpukul atas kejadian tersebut. Polisi maupun pihak keluarga belum bisa memastikan alasan kenekatan korban. Belakangan berkembang dugaan bahwa siswa kelas I, itu nekat gantung diri karena tertekan oleh didikan orang tuanya. Dugaan itu muncul dari prilaku korban yang belakangan sering menginap di rumah pamannya Ida Nyoman Dauh (45), masih di Lingkungan Pekarangan.
Pagi kemarin, sekitar pukul 05.00, menurut Dauh, korban pamit untuk buang air besar di kali tak jauh dari rumah. Saksi Komang Tunas (42) yang pertama kali mengetahui kejadian tragis tersebut, sekitar pukul 08.00,(23/7). Anggota Polri tersebut hendak mengambil cangkul dalam gubuk di sawah milik Gede Merta (34). Korban saat ditemukan mengenakan baju kaos putih dan celana pendek hitam dalam kondisi tergantung tak bernyawa. Lehernya terjerat tali rapia hijau yang diikatkan di kayu penyangga gubuk. Selain bekas jeratan di leher, tak ditemukan adanya unsur kekerasan pada tubuh siswa malang tersebut. ”Penyebab kematian korban masih kami selidiki, dugaan sementara, kasus ini murni gantung diri,”ujar Pahumas Polres Karangasem Syamsul Hayat seijin Kpolres Amur Candra JB.







Giliran Wanita Gila Mengamuk

Selang sehari kasus Muhammad Syawal (34), Warga Lingkungan Telaga Mas, Subagan, Karangasem, yang kesetanan membabat lima orang tetangganya menggunakan pedang, setelah bangun dari tidur siang. Hingga mengakibatkan dua korban harus dilarikan ke RS Sanglah karena lukanya cukup serius, kejadian tak kalah membuat heboh warga Jalan Jendral Sudirman Amlapura dan masyarakat yang kebetulan melintas kembali terjadi. Jika Aksi nekat Muhamad Syawal, pedagang tas kresek mengakibatkan Lima warga yang menjadi korban masing-masing Jumadi (50) mengalami luka di tangan dan punggung, Ranisah alis Mariam (45) luka di pantat dan tangan, Asnawi (50) luka di pundak dan kepala, Sahyadi (55) luka di telinga dan Tarmizi luka di perut. Jumadi dan Sahyadi dirujuk ke RS Sanglah, sedangkan yang lainnya sudah pulang dari RS Karangasem.
Ulah seorang wanita yang mengalami gangguan jiwa membuat petugas Polres Karangasem dan Polsektif Karangasem kebingungan, Kamis (23/7) kemarin. Wanita yang diduga gila itu bernama Ni Nyoman Sudanti (40 tahun). Aksi Perempuan paruh baya itu sempat menggemparkan warga di seputaran Jalan Sudirman tersebut tepatnya terjadi di depan Hotel Ganitri Oka Inn, sekitar pukul 12.30. berlangsung hampir selama satu jam. Arus lalu lintas di jalur padat penduduk itu juga sempat macet.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelumnya Sudanti yang asal Desa Timbrah, Karangasem Kota itu berjalan dari arah barat, menyusuri kawasan Jalan Sudirman. Setibanya di TKP, wanita bertubuh kurus itu mendadak histeris yang karuan saja mengundang perhatian banyak orang. Dasar orang gila, bukannya malu, ditonton banyak orang malah membuat Sudanti makin berulah. Aksinya diawali dengan menaiki mobil patroli petugas Polres Karangasem sambil berteriak mengancam siapa saja berniat menangkapnya. Dia berusaha mengejar orang yang ada didepannya hingga lari pontang-panting ke badan jalan. Untuk mencegah Sudanti makin brutal dan membuat masalah di jalan raya, petugas partroli dari Sat Lantas Polres Karangasem yang kemudian datang ke lokasi kejadian bersama petugas Polsektif Karangasem, menggiring Sudanti ke halaman Hotel Ganitri Oka Inn yang berjarak 5 meter dari jalan raya. “Kami akan membawa Sudanti ke RSJ Bangli,” terang Kasat Reskrim AKP Nandang Irwanto seijin Kapolres AKBP Amur Chandra JB. Sampai sore kemarin Sudanti masih diamankan di Mapolres Karangasem. Kasat Reskirim mengatakan hal itu dilakukan untuk membantu beban keluarga serta menghindarkan kejadian serupa.