Selasa, 28 Juli 2009

Bandar Boladil Digulung Polisi

Bandar Bola Adil Digulung Petugas

Dua orang bandar judi Bola Adil masing-masing Gede Loler (22) dan Nengah Sudarta (41), keduanya asal dusun / Desa Datah, Abang, diringkus petugas sekitar pukul 13.00 siang kemarin. Saat ditangkap arena bola adil yang dibandari kedua pelaku sedang ramai-ramainya didatangi pemasang Anggota Buser Polsek Abang, Karangasem, menggerebek judi bola adil, selain membuat para bebotohnya lari tunggang-langggang, dalam penggerebekan itu petugas berhasil menangkan masa. Bukan hanya dari bebotoh kelas kakap untuk ukuran dusun setempat, tapi juga remaja dan kakek-kakek. Kedatangan aparat tentu saja membuat mereka menjadi terusik, bahkan sebagian besar langsung semburat kabur menghindari sergapan petugas.
Untungnya, para pemasang bukan menjadi target polisi. Petugas fokus pada sang bandarnya. Buktinya, ketika para bebotoh lain kabur, kedua pelaku tak bisa berkutik karena keburu disergap petugas. Sejumlah barang bukti diantaranya satu buah meja bola adil, dua buah bola adil, empat balok kayu alas meja, satu buah waterpas, satu lembar kain berwarna Kuning, satu botol bedak, perlak kuning tempat uang taruhan dan uang tunai Rp 339.000.
Kedua pelaku berkelit, mengaku tumben menggelar judi bola adil.



Ditinggal ke Pemandian, Rumah Disatroni Maling

Apes nasib Ni Nengah Renia (60) di Dusun Pesangkan, Desa Duda Timur, Selat, Karangasem, Selasa (28/7) kemarin. Maling menyatroni rumahnya hingga nenek malang ini kehilangan uang jutaan rupiah. Saat kejadian korban pergi ke pemandian. Sepulangnya dari mengambil air di sana dia baru menyadari lemari pakiannya yang bnerisi uang Rp 3 juta diobok-obok si panjang tangan. Menurut Renia, sekitar pukul 10.30 dan dua orang tetangganya, Ni Ketut Murti (50) dan Ni Nengah Manis (55), Renia pergi mandi sambil mengambil air untuk keperluan di dapur. Kecerobohan Renia membiarkan pintu kamar nyantol, saat meninggalkan rumah berakibat fatal. Sesampainya di rumah dia melihat pintu sudah dalam keadaan terbuka. Buru-buru dia masuk untuk mengecek gerangan yang terjadi di dalam. Batapa kagetnya dia karena lemari pakaian di kamar tidurnya acak-acakan. Daun lemari yang tanpa kunci itu terbuka lebar. Sementara uang yang disimpan di bawah lipatan pakaian sudah tidak ada di tempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar