Minggu, 26 Juli 2009

Ekonomi Bisnis


===Awet, perawatan kendaraan dengan poles body mulai digunakan pada sepeda motor==
Sistem Poles Body Mengawetkan Cat Kendaraan
Teknologi perawatan sepeda motor, semakin maju. Keinginan untuk memiliki sepeda motor yang selalu tampil kinclong tidak lagi mahal. Pemilik sepeda motor tidak harus mengecat kembali kendaraannya yang kusam karena saat ini sudah ada sistem perawatan khusus yang dikenal dengan sebutan poles body. Sistem perawatan cat kendaraan yang sebelumnya digunakan dalam merawat cat mobil agar selalu mulus tanpa goresan dan bersih mengkilat itu belakangan juga digunakan untuk merawat cat sepeda motor. I Ketut Budi, Karyawan bengkel Autotama Motor yang biasa menangani poles body mengatakan sistem ini belum banyak dikenal masyarakat, namun tidak sedikit yang sudah membuktikannya. Menurut Budi, kendaraan yang dipoles akan terlihat tetap mengkilat hingga selang waktu 8 bulan hingga 1 tahun. Sementara prosesnya pun tidak memakan waktu lama.”Prosesnya cepat, 3 jam sudah beres, dan harganya cukup murah,”Ujar Budi. Beberapa tahapan yang harus dilalui seperti sanding, pengamplasan dengan tree M type 2000. Setelah permukaan body kendaraan dihaluskan, lalu di kompon. Kemudian goresan atau guratan sarang laba-laba pada cat kendaraan yang biasanya diakibatkan bekapec proteck atau karena pengaruh sinar ultraviolet terik matahari dilakukan blessing dengan menggunakan lampu higt canon berkekuatan 5.500 watt. Terakhir untuk menahan daya kilap pada cat kendaraan dilakukan langkah air glas. Dikatakn jika melakukan cat ulang, para pemilik kendaraan bisa menghabiskan biaya hingga ratusan ribu rupiah, dengan sistem ini jauh lebih murah.”Sekali poles biayanya haynya Rp60 ribu,”katanya. Pemilik Autotama Automotf Service, I Wayan Sutama mengatakan sistem ini sangat efektif untuk memelihara cat kendaraan. Diakui belum banyak yang mengelanya, karena memang baru dilakukan pada sepeda motor.”Inovasi yang kami lakukan semata-mata untuk memuaskan pelanggan,”sambungnya (rah)

Harga Naik, Petani Mete Cemberut
Harapan petani mete di Kubu, untuk menikmati kenaikan harga produksi, pupus. Ketika harga mulai beranjak ternyata tanaman milik mereka jumlahnya semakin sedikit akibat serangan hama yang menghancurkan puluhan hektare tanaman mete di wilayah tersebut. Jika pada musim panen tahun lalu harga biji mete dijual Rp 5000 per kilogram, saat ini naik hingga dua kali lipat sampai 10.000 per kilonya. Namun sayang produksinya turun derastis karena serangan jamur akar putih (JAP) beberapa waktu lalu cukup dahsyat. Banyak tanaman mete melik petani saat itu mati, ketika dicabut akarnya membusuk. Pada akar ditemukan semacam jamur yang warnanya putih.”Harga memang naik, tetapi produksinya turun derastis,”kata pengepul biji mete asal Urabaya, Kubu, Nyoman Kandra. Dikatakan permintaan biji mete dari luar daerah saat ini cukup tinggi, namun ketersediaannya sangat terbatas. Petani mete I Nengah Sana, menambahkan serangan jamur akar putih sejak lima tahun terakhir menyebabkan jumlah pohon mete terus berkurang. Warga biasanya mengganti tanaman yang sebelumnya menjadi primadona di lahan keritis itu dengan jagung atau kacang- kacangan. Namun hasilnya jauh lebih rendah dibanding tanaman mete. “penyebaran jamur mematikan itu begitu cepat, hingga banyak tanaman mete meranggas lalu mati,”keluh petani yang sebelumnya memiliki 1 hektare pohon mete ini. Dia sendiri mengaku tidak ahabis pikir, ketika sudah tidak memiliki pohon mete, harganya malah meningkat.(rah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar