Selasa, 04 Agustus 2009

Antrean Nasabah KKM


==Berdesakan, Ratusan Nasabah harus rela berdesakan untuk mencairkan dananya karena pihak KKM membatasi jumlah nasabah yang dilayani setiap harinya==

Cairkan Dana Nasabah Sulit Nomer Antrian

Pengembalian uang nasabah KKM masih berlangsung. Antrean panjang dan membeludaknya nasabah menjadi pemandangan rutin dari pagi hingga sore hari. Meski secara umum proses pencairan dana nasabah Rp 10 Juta kebawah maupun Rp 10 juta yang dikembalikan hanya 30 persen tergolong cukup lancar namun persoalan yang dikeluhkan nasabah terutama soal pembagian nomer antri. Mereka yang ingin mendapat nomer kecil dan dilayani lebih awal terpaksa datang lebih pagi. Bahkan beberapa diantaranya rela menunggu sejak subuh.”Kalau datang siangan, malah tidak kebagian,”Ujar I Gede Taman. Nasabah yang berdomisili di Lingkungan Paya, Amlapura ini mengaku sengaja datang lebih pagi agar dilayani lebih awal. “Kadang sudah datang pagi-pagi, kartunya malah dibagian siang,”tambah Wayan Latra, nasabah lainnya. Dia mengaku tidak ingin mengulang pengalaman sebelumnya, harus bolak balik ke kantor KKM karena nomer antri keburu habis mengingat menejemen membatasi jumlah nasabah setiap harinya.”Kalau dilayani semua bisa sampai malam,”ujar karyawan KKM. Disebutkan meski pihak KKM sudah membagikan jadwal pengambilan uang nasabah namun masih saja ada yang belum mematuhinya minta agar dilayani lebih cepat. Kepada nasabah bersangkutan akhirnya diminta untuk datang sesuai jadwal yang telah ditentukan. Beberapa nasabah mengaku tidak punya pilihan lain kecuali mengikuti kebijakan menejemen.”Daripada tidak kebagian, mending ikut saja,”ujar I Kadek Jingga, salah satu nasabah yang sudah mencairkan kembali uangnya. Nasabah asal Kecamatan Kubu ini mempertanyakan kelanjutan sisa uang 70 persen yang saat ini masih nyangkut di KKM termasuk perjanjian dan buku tabungan yang diisyaratkan pengurus. Menanggapi hal itu pengurus KKM I Made Mintaka kembali menegaskan data dan surat pernyataan yang disetorkan nasabah saat pencairan akan dijadikan dasar untuk medata anggota baru. Dikatakan setelah proses pengembalian uang nasabah baik yang Rp 10 juta maupun yang Rp 10 juta plus pihaknya akan mengundang perwakilan nasabah untuk diajak rapat terkait kelanjutan program kerja KKM.”Nanti sekaligus kita akan bagikan buku tabungan dan kartu anggota,”terangnya. Dikatakan rapat akan di gelar di Lantai 4 kantor pusat KKM di Jalan Ahmad Yani Subagan, sedang soal jadwal rapat tersebut jajaran tim sosialisasi KKM ini belum bisa memastikannya. Sementara pihak KKM sendiri sedang melakukan persiapan untuk membuka kembali swalayan dan stokies di tiga cabang lainnya, yakni di Manggis, Bebandem dan Selat yang rencananya akan dioperasikan kembali pertengahan bulan ini.





Guru dan Tomas Ditatar Narkoba
Kalangan Guru dan tokoh masyarakat (tomas) se-Karangasem diberikan penataran soal narkoba. Penataran yang dilaksanakan pertengahan minggu lalu dengan tujuan meningkatkan pemahaman peserta tentang narkoba dan dampak buruknya terhadap perkembangan generasi muda. Asisten Tata Praja Wayan Yastra mewakili Bupati Wayan Geredeg mengatakan Penataran dilaksanakan semala tiga hari di Losmen Kembang Remaja Amlapura, dibagai dalam dua anggkatan. Peserta sebanyak 80 orang menghadirkan narasumber dari Badan Narkotika Propinsi (BNP) Bali, Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Karangasem, Kalakar BNK Karangasem, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Kantor Departemen Agama dan Polres Karangasem. Kepala Badan Kesbanglinmas Karangasem, Nengah Suartika, mengatakan, peredaran dan penyalahgunaan narkoba merupakan masalah memprihatinkan. Sesuai penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN), sedikitnya 3 juta warga Indonesia telah menjadi korban narkoba, didominasi geerasi muda dan korban meninggal 51.000 orang atau 41 orang per hari.


Siddhartha Hotel Kucing-kucingan Dengan Petugas

Setelah diberikan surat teguran Menejemen Siddhartha Hotel di Dusun/Desa/Kec. Kubu, Karangasem bukannya mengindahkannya. Melainkan hotel dengan fasilitas bintang lima yang beroperasi tanpa selembar ijin bekalangan diduga sengaja main kucing-kucingan dengan aparat di Karangasem. Hotel milik investor Jerman itu disinyalir tak mengindahkan teguran pihak Satpol PP Pemkab Karangasem yang minta pihak hotel segera menghentikan operasionalnya. Caranya dengan mengubah peformanya namun tetap beroperasi seperti biasa.
Anggota DPRD Karangasem, Gede Putu Telantik, membenarkan adanya indikasi seperti itu. Siddhartha Hotel, menurut dia, masih beroperasi cuma dengan gaya berbeda. Jika sebelumnmya seluruh karyawannya berpakaian seragam, belakangan karyawan bekerja dengan pakaian bebas. Telantik mengaku sangat kecewa dengan kondisi tersebut dan mendesak Satpol PP bersama instansi terkait di Karangasem kembali turun untuk melakukan pengawasan. Jika Siddhartha Hotel tak melanggar deadline waktu yang ditentukan, bisa dilakukan tindakan paksa.
Gede Dana dan Mas Sumantri Muncul Sebagai Kandidat Pimpinan Dewan

Rapat DPC PDIP Karangasem di Sekretariatnya, di Jalan A Yani Subagan, memunculkan nama I Gede Dana dan I GA Mas Sumantri sebagai kandidat calon pimpinan Dewan Karangasem periode 5 tahun mendatang. menggelar rapat menyikapi suksesi calon unsur pimpinan di DPRD Karangasem. Mengacu pada SK DPP PDIP No. 411/KPTS/DPP/VIII/2009 tentang petunjung pelaksaaan penetapan pinpinan dewan dan ketua fraksi DPRRI, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Gede Dana diusulkan sebagai calon prioritas. Di lain pihak Mas Sumantri mendapat dukungan kuat karena satu-satunya srikandi PDIP di DPRD Karangasem periode 2009-2014 ini tercatat sebagai peraih suara terbanyak dalam pileg 9 Arpil lalu. Mas Sumantri dari dapil I Karangasem Kota meraup suara 5.453 melebihi BPP. Selain kedua tokoh yang sejak awal disebut-sebut sebagai kandidat kuat calon Ketua DPRD Karangasem tersebut, rapat juga memunculkan nama Nyoman Oka Antara, Made Wirta dan Wayan Sumatra, ketiganya duduk sebagai Wakil Ketua DPC PDIP Karangasem. Rapat dihadiri seluruh pengurus formatur yang berjumlah 15 orang dan dinyatakan sah dengan dibubuhinya tanda tangan oleh Ketua DPC Gede Dana. Dalam rapat muncul bermacam aspirasi di antaranya datang dari Wakil Ketua DPC Wayan Diarsa dan Wakil Ketua DPC Nyoman Tegteg. Meski pada dasarnya mereka tunduk pada ketentuan SK 411, namun melihat dinamika yang berkembang diharapkan partai bisa mengakomodir seluruh asprasi yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar